Archive for 12.2009

Bagaimana menyikapi suatu masalah dalam kehidupan kita


.

Tak heran jika banyak orang saat mengalami suatu masalah bukannya fokus ke solusi. Tapi,mereka lebih cenderung ke masalah. Kebanyakan orang pada umumnya menanggapi suatu problem hidup dengan hati yang tertutup oleh keadaan nuraninya yang sebenarnya mampu untuk melewati problem tersebut. Pada dasarnya setiap manusia tidak lepas dari suatu masalah yang pada intinya adalah sebuah pembelajaran diri untuk bisa bersinkronisasi dengan diri sendiri, lingkungan, dan sosial. Sebuah sinkronisasi diri dengan diri sendiri adalah bentuk bagaimana kita mengenali diri kita, memahaminya serta menjaga ruhani kita agar tetap tenang. Menjaga hati agar tetap tenang serta pikiran adalah sebuah actualisasi dari sebuah sinkronisasi jiwa dengan jasad. Dikebanyakan orang pada umunya adalah belum bisa mensinkronisasikan antara jiwa dengan jasad itu sendiri apalagi memahami keinginan jiwa yang setiap detiknya memunculkan 1 keinginan yang berbeda. Mensinkronisasikan diri dengan lingkungan adalah perilaku kita terhadap lingkungan pada waktu tertentu dengan mengaktualisasikan sikap dan lisan kita dengan penuh kesopanan, tenang dan saling menghormati untuk menjaga sebuah keharmonisan. Di lingkungan yang serba.(masih lanjut)

Mengamat Dampak Perbuatan


.


Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk. Ya Allah, ampunilah dosaku dan hilangkanlah kepanasan hatiku dan lepaskanlah aku dari gangguan syetan yang terkutuk.”
         Tak ada sesuatu yang lebih utama dan lebih baik selain sikap yang matang dan teliti dalam melakukan segala sesuatu. Jika seseorang melakukan sesuatu tanpa berfikir terlebih dahulu, biasanya yang terjadi adalah penyesalan dan duka nestapa. Oleh karenanya, dalam melakukan sesuatu manusia diperintahkan bermusyawarah, bertindak dengan teliti dan hati-hati., berpikr panjang dan berulang-ulang. Dengan demikian, ia laksana mengajak dirinya sendiri bermusyawarah, sebagaimana dikatakan,"Piirkan yang bisa berubah lebih baik daripada tindakan yang gegabah."
       Manusia yang keterlaluan adalah mereka yang melakukan sesuatu tanpa ketelitian dan tanpa musyawarah, khususnya yang bersangkutan dengan hal-hal yang menimbulakan kemarahan. Karena tindakanya yang terburu-buru, manusia akan hancur dan menyesal. Betapa banyaknya manusia yang memukul dan membunuh orang  akibat kemarahannya. Saat sadar dan kemarahannya mereda, ia menyesal dan menangisi semua tindakanya yang sangat ceroboh.
       Manusia yang membunuh akan kehilangan dunia dan ahirat. Demikian juga manusia yang menuruti hawa nafsunya hingga melupakan akibatnya. Betapa banyaknya penyesalan yang ia derita sepanjang umurnya. Betapa banyak celaan yang diarahkan kepadanya, bahkan setelah kematiannya sekalipun. Lebih dari itu, ia tidak akan terlepas dari siksa yang akan diterimanya di hari akhir. Semua  itu akibat kenikmatan sesaat yang pernah dilakukan tanpa kesadaran.
       Dengan demikan, lakukanlah penuh teliti dan matang, serta lihatlah dengan jelas akibat yang muncul dikemudian hari. Khususnya, sesuatu yang dapat menimbulkan kemarahan dan permusuhan. Jangan melakukan  talak dengan segera hanya karena kesalahan kecil.( sumber : buku shaidul khathir,Imam Ibnu Al-Jauziy )

Cairan Ajaib


.

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah  kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman, 31:14)
Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf Makanan-makanan tiruan untuk bayi yang diramu menggunakan tekhnologi masa kini tidak mampu menandingi keunggulan makanan ajaib ini.

Daftar manfaat ASI bagi bayi selalu bertambah setiap hari. Penelitian menunjukkan, bayi yang diberi ASI secara khusus terlindung dari serangan penyakit sistem pernapasan dan pencernaan. Hal itu disebabkan zat-zat kekebalan tubuh di dalam ASI memberikan perlindungan langsung melawan serangan penyakit. Sifat lain dari ASI yang juga memberikan perlindungan terhadap penyakit adalah penyediaan lingkungan yang ramah bagi bakteri ”menguntungkan” yang disebut ”flora normal”. Keberadaan bakteri ini menghambat perkembangan bakteri, virus dan parasit berbahaya. Tambahan lagi, telah dibuktikan pula bahwa terdapat unsur-unsur di dalam ASI yang dapat membentuk sistem kekebalan melawan penyakit-penyakit menular dan membantunya agar bekerja dengan benar.

Karena telah diramu secara istimewa, ASI merupakan makanan yang paling mudah dicerna bayi. Meskipun sangat kaya akan zat gizi, ASI sangat mudah dicerna sistem pencernaan bayi yang masih rentan. Karena itulah bayi mengeluarkan lebih sedikit energi dalam mencerna ASI, sehingga ia dapat menggunakan energi selebihnya untuk kegiatan tubuh lainnya, pertumbuhan dan perkembahan organ.

Air susu ibu yang memiliki bayi prematur mengandung lebih banyak zat lemak, protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi. Bahkan telah dibuktikan bahwa fungsi mata bayi berkembang lebih baik pada bayi-bayi prematur yang diberi ASI dan mereka memperlihatkan kecakapan yang lebih baik dalam tes kecerdasan. Selain itu, mereka juga mempunyai banyak sekali kelebihan lainnya.

Salah satu hal yang menyebabkan ASI sangat dibutuhkan bagi perkembangan bayi yang baru lahir adalah kandungan minyak omega-3
asam linoleat alfa. Selain sebagai zat penting bagi otak dan retina manusia, minyak tersebut juga sangat penting bagi bayi yang baru lahir.
Omega-3 secara khusus sangat penting selama masa kehamilan dan pada tahap-tahap awal usia bayi yang dengannya otak dan sarafnya berkembang secara nomal. Para ilmuwan secara khusus menekankan pentingnya ASI sebagai penyedia alami dan sempurna dari omega-3. 


Selanjutnya, penelitian yang dilakukan para ilmuwan Universitas Bristol mengungkap bahwa di antara manfaat ASI jangka panjang adalah dampak baiknya terhadap tekanan darah, yang dengannya tingkat bahaya serangan jantung dapat dikurangi. Kelompok peneliti tersebut menyimpulkan bahwa perlindungan yang diberikan ASI disebabkan oleh kandungan zat gizinya. Menurut hasil penelitian itu, yang diterbitkan dalam jurnal kedokteran Circulation, bayi yang diberi ASI berkemungkinan lebih kecil mengidap penyakit jantung. Telah diungkap bahwa keberadaan asam-asam lemak tak jenuh berantai panjang (yang mencegah pengerasan pembuluh arteri), serta fakta bahwa bayi yang diberi ASI menelan sedikit natrium (yang berkaitan erat dengan tekanan darah) yang dengannya tidak mengalami penambahan berat badan berlebihan, merupakan beberapa di antara manfaat ASI bagi jantung.4

Selain itu, kelompok penelitian yang dipimpin Dr. Lisa Martin, dari Pusat Kedokteran Rumah Sakit Anak Cincinnati di Amerika Serikat, menemukan kandungan tinggi hormon protein yang dikenal sebagai adiponectin di dalam ASI.Kadar Adiponectin yang tinggi di dalam darah berhubungan dengan rendahnya resiko serangan jantung. Kadar adiponectin yang rendah dijumpai pada orang yang kegemukan dan yang memiliki resiko besar terkena serangan jantung. Oleh karena itu telah diketahui bahwa resiko terjadinya kelebihan berat badan pada bayi yang diberi ASI berkurang dengan adanya hormon ini. Lebih dari itu, mereka juga menemukan keberadaan hormon lain yang disebut leptin di dalam ASI yang memiliki peran utama dalam metabolisme lemak. Leptin dipercayai sebagai molekul penyampai pesan kepada otak bahwa terdapat lemak pada tubuh. Jadi, menurut pernyataan Dr. Martin, hormon-hormon yang didapatkan semasa bayi melalui ASI mengurangi resiko penyakit-penyakit seperti kelebihan berat badan, diabetes jenis 2 dan kekebalan terhadap insulin, dan penyakit pada pembuluh nadi utama jantung.(sumber : Harun yahya.co.id )

Peristiwa bigbang 2


.


Dalam Al Qur'an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:
"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya." (Al Qur'an, 51:47)
Kata "langit", sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di banyak tempat dalam Al Qur'an dengan makna luar angkasa dan alam semesta. Di sini sekali lagi, kata tersebut digunakan dengan arti ini. Dengan kata lain, dalam Al Qur'an dikatakan bahwa alam semesta "mengalami perluasan atau mengembang". Dan inilah yang kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini.



Sejak terjadinya peristiwa Big Bang, alam semesta telah mengembang secara terus-menerus dengan kecepatan maha dahsyat. Para ilmuwan menyamakan peristiwa mengembangnya alam semesta dengan permukaan balon yang sedang ditiup.
Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus "mengembang".
Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.
Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi. Sebuah alam semesta, di mana segala sesuatunya terus bergerak menjauhi satu sama lain, berarti bahwa alam semesta tersebut terus-menerus "mengembang". Pengamatan yang dilakukan di tahun-tahun berikutnya memperkokoh fakta bahwa alam semesta terus mengembang. Kenyataan ini diterangkan dalam Al Qur'an pada saat tak seorang pun mengetahuinya. Ini dikarenakan Al Qur'an adalah firman Allah, Sang Pencipta, dan Pengatur keseluruhan alam semesta.
( sumber : Harun Yahya.com )

Peristiwa bigbang 1


.




Gambar ini menampakkan peristiwa Big Bang, yang sekali lagi mengungkapkan bahwa Allah telah menciptakan jagat raya dari ketiadaan. Big Bang adalah teori yang telah dibuktikan secara ilmiah. Meskipun sejumlah ilmuwan berusaha mengemukakan sejumlah teori tandingan guna menentangnya, namun bukti-bukti ilmiah malah menjadikan teori Big Bang diterima secara penuh oleh masyarakat ilmiah.
Satu ayat lagi tentang penciptaan langit adalah sebagaimana berikut:
"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (Al Qur'an, 21:30)
Kata "ratq" yang di sini diterjemahkan sebagai "suatu yang padu" digunakan untuk merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan. Ungkapan "Kami pisahkan antara keduanya" adalah terjemahan kata Arab "fataqa", dan bermakna bahwa sesuatu muncul menjadi ada melalui peristiwa pemisahan atau pemecahan struktur dari "ratq". Perkecambahan biji dan munculnya tunas dari dalam tanah adalah salah satu peristiwa yang diungkapkan dengan menggunakan kata ini.

Marilah kita kaji ayat ini kembali berdasarkan pengetahuan ini. Dalam ayat tersebut, langit dan bumi adalah subyek dari kata sifat "fatq". Keduanya lalu terpisah ("fataqa") satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali tahap-tahap awal peristiwa Big Bang, kita pahami bahwa satu titik tunggal berisi seluruh materi di alam semesta. Dengan kata lain, segala sesuatu, termasuk "langit dan bumi" yang saat itu belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik tunggal yang masih berada pada keadaan "ratq" ini. Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi yang dikandungnya untuk "fataqa" (terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa tersebut, bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk.

Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain. Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum abad ke-20 ( sumber : Harun Yahya.com )

Asal mula alam semesta


.



Asal mula alam semesta digambarkan dalam Al Qur'an pada ayat berikut:
"Dialah pencipta langit dan bumi." (Al Qur'an, 6:101)
Keterangan yang diberikan Al Qur'an ini bersesuaian penuh dengan penemuan ilmu pengetahuan masa kini. Kesimpulan yang didapat astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap. Peristiwa ini, yang dikenal dengan "Big Bang", membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada.
Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi, dan waktu. Fakta ini, yang baru saja ditemukan ahli fisika modern, diberitakan kepada kita dalam Al Qur'an 1.400 tahun lalu.
Sensor sangat peka pada satelit ruang angkasa COBE yang diluncurkan NASA pada tahun 1992 berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big Bang. Penemuan ini merupakan bukti terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan penjelasan ilmiah bagi fakta bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan.
( Sumber : Harun Yahya.com )

Ketaatan Akal Kepada Hikmah Allah swt


.


Saya merenungkan suatu hal yang sangat aneh dan mengagumkan , bagaimana Allah menciptakan segala sesuatu dengan sangat sempurna dan disertai hikmahnya dibaliknya. Itu semua menggambarkan kesempurnaan Sang Khaliq dan kelembutan hikmah-Nya.

Jasmani manusia yang semula yang semula gagah perkasa itu perlahan berubah menjadi tua renta. Akal pastilah bertanya, mengapa hal yang jauh lebih mengagumkan. Misalnya, seorang anak muda telah dipanggil ke ribaan Allah disaat ia mencapai puncak masa remajanya. Yang lebih aneh adalah direngkuhnya seorang anak kecil oleh Allah swt. Dari pengakuan ayah bundanya saat itu ia belum menunjukan suatu hal yang negatif dan Allah tidak memiliki kepentingan apa-apa dengan diambilnya anak itu dari kedau orang tuanya. Saat itu, pastilah mereka amat membutuhkan kehadiran anak itu.

Saya masih terus merenungkan sejumlah tanggung jawab syariat yang dibebankan oleh manusia (taklip). Ketika akal lagi mampu menggapai hikmah dibalik semua peristiwa itu, saya sadar bahwa akal saya sangatlah terbatas. Oleh karena itulah, banyak kewajiban syariat yang tidak perlu dan tidak dapat dipertanyakan. Akal ahirnya menyadari betapa nyatanya hikmah sang khaliq yang menyertai segala ciptaan-nya. Lantas, patutlah kita mengingkari kebesaraan Allah yang terlihat dibalik segala hikmah-Nya ?. Akal akan berkata, " Aku mengetahui dengan pasti bahwa dia sangatlah bijaksana, sedangkan aku sangatlah lemah untuk mengetahui segala musabah, maka aku dengan tulus menaati apa yang dia perintahkan."

Ihlas karena Allah


.


Saya memikirkan bukti-bukti nyata tentang kebenaran Allah. Ternyata, jumlahnya lebih bnyak dari bilangan pasir. Yang paling ajaib, menurut saya,adalah betapa banyaknya manusia yang menyembunyikan apa yang tidak Allah ridhai, lalu mereka membongkarnya setelah beberapa lama.

Barangkali mereka terperangkap dalam sebuah bencana yang membuat apa yang tersembunyi selama ini menjadi tersingkap di mata manusia. Semua yang terjadi seolah menjadi jawaban terhadap dosa yang selama ini mereka pernah lakukan. Manusia sadar ada Zat yang Maha Membalas perbuatan dosa. Manusia pun harus sadar bahwa tiada berguna dinding yang ia jadikan benteng untuk bersembunyi. Ia pun harus tahu bahwa amal-amalnya tak akan sirna begitu saja laksana debu yang ditiup angin.

Demkian pula ada manusia yang menyembunyikan ketaatannya, meski ahirnya tampak juga. Manusia membicarakan amal baik itu hingga mereka samasekali laksana tak memiliki dosa. Seluruh hidupnya adalah amal. Manusia harus tahu bahwa disana ada Tuhan yang tidak menyianyiakan amal-amal. Sesungguhya, bial hati manusia tahu akan kondisi oran tersebut, kemudian mencintainya, menyayanginya, memujinya, atau malah membencinya dan mencelanya, seluruhnya terajadi sesuai dengan apa yang terjadi hamba dengan Allah. Tatkala seorang hamba hanya baik kepada makhluk tetapi tidak baik kepada sang khaliq, akan terbaliklah keadaan dirinya. Yang memujanya akan mencelanya.