Ihlas karena Allah


.


Saya memikirkan bukti-bukti nyata tentang kebenaran Allah. Ternyata, jumlahnya lebih bnyak dari bilangan pasir. Yang paling ajaib, menurut saya,adalah betapa banyaknya manusia yang menyembunyikan apa yang tidak Allah ridhai, lalu mereka membongkarnya setelah beberapa lama.

Barangkali mereka terperangkap dalam sebuah bencana yang membuat apa yang tersembunyi selama ini menjadi tersingkap di mata manusia. Semua yang terjadi seolah menjadi jawaban terhadap dosa yang selama ini mereka pernah lakukan. Manusia sadar ada Zat yang Maha Membalas perbuatan dosa. Manusia pun harus sadar bahwa tiada berguna dinding yang ia jadikan benteng untuk bersembunyi. Ia pun harus tahu bahwa amal-amalnya tak akan sirna begitu saja laksana debu yang ditiup angin.

Demkian pula ada manusia yang menyembunyikan ketaatannya, meski ahirnya tampak juga. Manusia membicarakan amal baik itu hingga mereka samasekali laksana tak memiliki dosa. Seluruh hidupnya adalah amal. Manusia harus tahu bahwa disana ada Tuhan yang tidak menyianyiakan amal-amal. Sesungguhya, bial hati manusia tahu akan kondisi oran tersebut, kemudian mencintainya, menyayanginya, memujinya, atau malah membencinya dan mencelanya, seluruhnya terajadi sesuai dengan apa yang terjadi hamba dengan Allah. Tatkala seorang hamba hanya baik kepada makhluk tetapi tidak baik kepada sang khaliq, akan terbaliklah keadaan dirinya. Yang memujanya akan mencelanya.