Mengamat Dampak Perbuatan


.


Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk. Ya Allah, ampunilah dosaku dan hilangkanlah kepanasan hatiku dan lepaskanlah aku dari gangguan syetan yang terkutuk.”
         Tak ada sesuatu yang lebih utama dan lebih baik selain sikap yang matang dan teliti dalam melakukan segala sesuatu. Jika seseorang melakukan sesuatu tanpa berfikir terlebih dahulu, biasanya yang terjadi adalah penyesalan dan duka nestapa. Oleh karenanya, dalam melakukan sesuatu manusia diperintahkan bermusyawarah, bertindak dengan teliti dan hati-hati., berpikr panjang dan berulang-ulang. Dengan demikian, ia laksana mengajak dirinya sendiri bermusyawarah, sebagaimana dikatakan,"Piirkan yang bisa berubah lebih baik daripada tindakan yang gegabah."
       Manusia yang keterlaluan adalah mereka yang melakukan sesuatu tanpa ketelitian dan tanpa musyawarah, khususnya yang bersangkutan dengan hal-hal yang menimbulakan kemarahan. Karena tindakanya yang terburu-buru, manusia akan hancur dan menyesal. Betapa banyaknya manusia yang memukul dan membunuh orang  akibat kemarahannya. Saat sadar dan kemarahannya mereda, ia menyesal dan menangisi semua tindakanya yang sangat ceroboh.
       Manusia yang membunuh akan kehilangan dunia dan ahirat. Demikian juga manusia yang menuruti hawa nafsunya hingga melupakan akibatnya. Betapa banyaknya penyesalan yang ia derita sepanjang umurnya. Betapa banyak celaan yang diarahkan kepadanya, bahkan setelah kematiannya sekalipun. Lebih dari itu, ia tidak akan terlepas dari siksa yang akan diterimanya di hari akhir. Semua  itu akibat kenikmatan sesaat yang pernah dilakukan tanpa kesadaran.
       Dengan demikan, lakukanlah penuh teliti dan matang, serta lihatlah dengan jelas akibat yang muncul dikemudian hari. Khususnya, sesuatu yang dapat menimbulkan kemarahan dan permusuhan. Jangan melakukan  talak dengan segera hanya karena kesalahan kecil.( sumber : buku shaidul khathir,Imam Ibnu Al-Jauziy )